ANNISA Putri Ayudya atau yang lebih dikenal sebagai Putri Ayudya adalah artis cantik yang lahir di Jakarta, 20 Mei 1988. Putri Ayudya juga dikenal sebagai seorang pencinta alam. Putri Ayudya bahkan tercatat pernah menjadi presenter acara Jejak Petualang. Alumnus Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia (UI), 2010 ini juga terpilih menjadi Puteri Intelegensia Indonesia 2011 dalam pemilihan Putri Indonesia 2011 dan finalis Wajah Femina 2008.
Setelah menyelesaikan beasiswa Puteri Indonesia, ia terdaftar sebagai mahasiswi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Ia juga aktif di berbagai kegiatan sosial dan seni. Saat ini, ia menjadi Duta Taruna Siaga Bencana (Tagana) di bawah arahan Kementerian Sosial (Kemensos). Mulai 2017, Putri melanjutkan kariernya sebagai aktor dan produser.
Terbaru, Putri Ayudya didapuk menjadi salah satu pemain dalam serial Food Lore: Maria’s Secret Recipe yang akan segera tayang di HBO pada awal November ini. Putri Ayudya berperan sebagai Ratih, istri pria bernama Jono (Dian Sidik). Ratih diceritakan sebagai seorang istri yang baik dan penurut pada suami. Dia ingin selalu membahagiakan sang pujaan hati dalam serial tersebut. Namun, sebagai istri, kelemahan Putri Ayudya adalah tidak bisa memasak.
Lalu, apa pendapat artis berwajah manis itu tentang perannya yang menjadi seorang istri? Artis cantik berkulit sawo matang ini mengakui bahwa seorang istri harus bisa memasak, tetapi tidak harus pintar dalam bidang tersebut.
“Jadi, yang penting bisa. Kalau menurutku, ini sebuah privilege perempuan. Kami bisa lebih banyak melakukan bermacam hal tanpa masuk ke dalam tuduhan gender. Kayak, misalnya, perempuan kalau bisa mekap, terus bisa betulin genteng atau ganti ban, itu keren,” jelasnya.
Soal perannya di film layar lebar, ia menyebut bahwa kebanyakan peran yang dilakoninya memang menjadi seorang istri. Bahkan, sebelum Food Lore, ia berperan sebagai Mitha, seorang ibu dengan anak berkebutuhan khusus di film Down Swan. Dia beradu akting dengan Ariyo Wahab yang menjadi suaminya dalam film tersebut.
Wanita cantik 31 tahun ini menganggap perannya sebagai istri di bermacam film bisa saja menjadi doa agar dirinya cepat menikah. Ia juga mengaku mendapat banyak ilmu terkait rumah tangga.
“Aku belajar bahwa perempuan itu macam-macam, bahwa laki-laki macam-macam, bahwa hubungan itu beraneka macam, dan there's nothing wrong with that. Hanya tinggal pilihan yang tepat saja, memperbanyak referensi,” kata pemain film Guru Bangsa: Tjokroaminoto itu.
Setelah Food Lore, film Putri lainnya yang juga akan tayang adalah Love for Sale 2 dan Ratu Ilmu Hitam. Rangkaian kegiatan syuting film-film tersebut membuat Putri jadi perempuan yang supersibuk. Walaupun sibuk, ia mengaku selalu mencoba memiliki waktu untuk dirinya sendiri. “Harus pintar ngatur. Yang perlu dibuang yang mana, yang di-keep yang mana. Tinggal sharing saja. Kalau enggak bisa banget, ada satu waktu buat me time,” paparnya.
Pencinta Alam
SELAIN berprofesi sebagai artis, di tengah-tengah kesibukannya, Putri Ayudya adalah seorang pencinta alam. Putri bahkan pernah menjadi presenter jalan-jalan. Lantaran cintanya yang besar kepada alam, Putri telah mendaki dua puncak di Himalaya dan satu puncak di Tanah Air, yaitu Gunung Rinjani.
Ketika ditanya sejak kapan menyukai dunia keartisan, Putri mengaku sudah terlibat aktif dalam teater sejak SMA. Bahkan, saat kuliah, ia mendirikan Teater Psikologi (Teko) pada 18 Oktober 2007 bersama kawan-kawan angkatan 2006 dan 2007 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Saat ini, Putri sedang memproduseri beberapa pementasan teater dari kelompok Yajugaya.
Pasang Target
NAMA Putri Ayudya di dunia perfilman Tanah Air memang tengah melejit. Kariernya di industri perfilman Indonesia terus menanjak. Oleh karena itu, Putri mengaku berani memasang target untuk dirinya sendiri. Targetnya adalah bisa membintangi satu film setiap tahun. Lebih lanjut, artis yang lebih dikenal sebagai pemain film horor ini juga mengaku tidak akan bisa jauh dari film-film bertema horor.
Peraih Piala Citra melalui film Kafir: Bersekutu dengan Setan itu mengaku akan serius meraih targetnya tersebut. “Satu tahun target saya satu film. Sebab, kalau kebanyakan, khawatir terjebak dengan genre itu,” ujarnya.
Meski film yang ia bintangi pernah sukses pada era 80-an, ia tidak mau mencari tahu film yang sebelumnya diperankan oleh Suzana. “Saya enggak mau meniru film yang pernah sukses. Makanya lebih baik enggak nonton. Takut terjebak dan terbawa cerita lamanya,” tandas Putri.
B. Lilia Nova